Senin, 24 November 2008

Dimana Allah, Bunda?

Dimana Allah Bunda?, Allah bisa melihat kemana-mana ya?, Allah ada dimana-mana ya, Bunda?

Kata Bunda, Allah itu hebat. Melihat Allah itu dengan melihat ciptaan Allah yang hebat-hebat dan indah-indah. Ciptaannya saja hebat, apalagi yang menciptakan.

Renang di Hotel Mercure Ancol

Sambil menunggu bunda seminar di hotel, Daffa sempat berenang. Lumayan sih, walaupun kecil tapi pancuran airnya banyak. Terus ada plosotannya besar sekali.

Tapi Daf gak sempat nyoba plosotan, karena sendirian. Ayah gak mau nyebur. Daf takut tenggelam kalau melosot sendirian.

Tadi di kolam renang, Daf nyenggol adik kecil. Adiknya jatuh hampir tenggelam. Daf jadi malu, belum minta maaf, Daf keburu lari ke Ayah. Kata Ayah, kalau Daf berbuat salah, Daf harus minta maaf. Maaf ya adik kecil, besok lagi Daf hati-hati deh.

Setelah renang Daf lihat pantai dan perahu layar. Ancol itu indah ya.

Minggu, 28 September 2008

Bermain Musik dengan Gelas

Lihat nih, Daffa punya alat musik bagus sekali. Terbuat dari gelas dan air, dan dipukul dengan sendok atau pinsil. Ting, ting ting, ting...

Daf lihat petunjuknya dari majalah Bee, lalu Daf dan ayah mainkan. Ayah ambil gelasnya, buat air yang dicampur pewarna hijau, dan Daf yang menuangkan.

Gelas dijejer di atas meja, air dituang ke dalam gelas. Gelas yang pertama airnya penuh, gelas-gelas selanjutnya airnya dikurangi dari gelas sebelumnya. Gelas yang terakhir biarkan kosong. Dari gelas-gelas itu akan timbul bunyi-bunyian yang berbeda. Gelas yang kosong bunyinya lebih nyaring daripada gelas yang berisi lebih banyak air.

Bunyi timbul karena ada getaran, semakin banyak air di dalam gelas, getarannya semakin sedikit.

Yeee!!, ayo bermain musik. Ayah, bunda mana, bunda kan jago kalau bermain piano, ajak Bunda, Ayah. Ups, Bunda lagi bobo.

Periksa ke Dokter Gigi

Bunda mengajak Daffa ke dokter gigi. Dokternya ada di Puskesmas. Kata Bunda, Dokternya nanti temannya Yang Ti. Yang Ti kan juga kerja di Puskesmas.

Hari Sabtu Daffa ke Puskesmas, Dokter Gigi sudah menunggu lho. Hi, Daffa sebenarnya takut sih, tapi karena waktu dahulu Daffa pernah main di tempat pemeriksaan gigi dan sekarang ditemani Yang Ti, Ayah dan Bunda, Daf jadi tidak takut lagi.

Sambil diperiksa, Daffa pegang-pegang alat yang lain. Bagus juga ya peralatan dokter gigi itu.
Kata Dokter, gigi Daf sudah ada karies-nya dan harus disinar. Di Puskesmas tidak ada alatnya, jadi Daf harus ke tempat lainnya.

Kata Dokter juga, gigi Daffa bagus. Iya dong Dokter, Daf kan rajin gosok gigi dan tidak makan permen.

Kamis, 14 Agustus 2008

Gak Boleh Marah-marahan, Cerita Saja Yang Ti

Yang Ti sering main ke rumah Daffa. Kalau Daf mau bobo, Yang Ti sering bercerita. Kadang sambil baca buku, kadang Yang Ti cerita tanpa buku.

Kemarin, Yang Ti main ke rumah sama Mba Rana. Wah Daf senang banget. Lari-lari dan bermain bareng Mba Rana.

Tapi, Daf sama Mba Rana sering marah-marahan. Kadang Mba Rana galak, kadang Daf yang galak. Waktu disuapin makan sama Yang Ti Daf sama Mba Rana berantem lagi. Tapi bukan pukul-pukulan lho. Berantem kata-kata.

Yang Ti jadinya marah deh. Katanya nggak baik berantem. Biar kami nggak berantem, Yang Ti cerita sambil bacain buku lagi. Ceritanya lucu-lucu deh. Jadi lupa kalau lagi marah sama Mba Rana. Enakan baca buku ah, daripada marah-marah terus. Takut seperti nenek-nenek kalau sering marah.

Membuat Perahu Tenaga Lilin

Percobaan kali ini lebih seru. Yaitu membuat perahu tenaga lilin. Peralatan yang disiapkan adalah gabus. Gabusnya adalah bekas termos waktu Daf masih bayi. Terus pipa kecil dari alumunium. Pipa ini dibelikan oleh Ayah. Yang lainnya adalah cutter, tang, lilin, dan korek api.
Pertama pipa dililitkan ke kayu/plastik bulat, biar berbentuk melingkar-lingkar. Terus buat lah bentuk perahu dari gabus. Pasang pipanya di atas gabus. Kemudian nyalakan lilinnya di bawah gulungan pipa alumunium.

Sebelumnya masukan air ke dalam pipa. Kalau pipa panas karena lilin nanti airnya menyembur dari satu ujung selang. Ujung lainnya akan menyedot air. Nah karena airnya disedot dan disembur, maka akan menggerakan kapal gabus. Jadi deh, kapal tenaga lilin.

Setelah dicoba, ternyata jalannya pelan sekali. Jadi, Ayah punya ide, katanya bikin perahu dengan tenaga dua lilin, biar lebih cepat. Jadi deh, perahu dengan dua lilin. Tapi jalannya masih belum lancar juga.
Gak apa Ayah, yang penting Daf sudah tahu apa itu perahu tenaga lilin. Keren banget, Ayah.

Berkunjung ke Pasar Jajanan Pagi Senen

Waktu Bunda ada arisan di rumah, Bunda belanja jajanan di pasar Jajanan Pagi Senen. Nah, kemaren Bunda ngajak Daf lagi ke sana, bareng Ayah.

Banyak sekali jajanan di pasar Senen. Daf keliling-keliling sama Ayah, Bunda pilih-pilih jajanan. Kata Bunda, Bunda janjian sama Tante Inolin. Tapi Tante sudah keburu pulang.
Bunda beliin Daf kue hijau. Wah enak sekali. Beli banyak banget, Daf pasti kekenyangan.

Setelah dari Pasar Senen, kami mampir beli bubur di depan KFC Cikini. Asyik juga ya pagi-pagi makan bubur. Daf sempat mampir di KFC, karena perut Daf sakit. Ternyata di dalam ada mainannya juga ya.

Pulangnya, Daf mampir di toko bunga. Beli bunga lho. Buat apa ya... ada deh, buat percobaan.

Karena kue yang Daf beli kebanyakan, akhirnya kuenya Daf jual. Jual ke Ayah, ke Bunda, Tante Lia, Mba Ira, Mba Siti. Semua harus beli. Soalnya aku takut kekenyangan.